PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan pendapatan saat krisis ekonomi,
diperlukan usaha-usaha yang bersifat kreatif, pantang menyerah dan beroriantasi
pasar. Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi
tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah. Maka dari itu
usaha yang sederhana dan mudah untuk dilirik perlu dikembangkan seperti usaha
tanaman jahe. Selain dari segi pemasaran, tanaman jahe dapat juga dilihat dari
cara merawat dan pamantauan dari tanaman itu yang cukup mudah hanya dilakukan
penyiraman sekaligus perlakuan khusus pada tanaman.
B. TUJUAN USAHA
a) Membuka lapangan
pekerjaan.
b) Mendapatkan
penghasilan sendiri.
c) Mengenbangkan
potensi tanaman jahe didaerah..
d) Supaya konsumen
lebih banyak mengenal tentang tanaman jahe merah.
e) Dapat melakukan
usaha dengan baik
f) Dapat menjadi
sumber penghasilan bagi orang lain dilingkungan sekitar.
g) Dapat melangsungkan
usaha tanaman jahe dengan menjaga kepercayaan dari konsumen.
C. MANFAAT EKONOMIS
a) Menghasilkan
pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
b) Menambah
penghasilan.
c) Membantu
perekonomian orang-orang dilingkungan sekitar
1. PENGENALAN PERUSAHAAN
·
Nama perusahaan : Budi Herbal
·
Pemilik perusahaan : Budi Setiyawan
·
Bentuk perusahaan : Perseorangan.
·
Bidang usaha
: Tanaman Herbal
·
Tempat / lokasi usaha : Grabag Magelang
·
Jumlah tenaga kerja : 1 orang.
2. ASPEK PRODUK YANG DI BUAT
·
Jenis barang yang akan dibuat
a) Bibit tanaman jahe
b) Tanaman jahe dalam polybag.
c) Bibit rimpang
·
Profil para konsumen yang akan dituju
a) Individu .
b) Keluarga.
c) pasar
3. PENANGANAN QUALITY CONTR0L
Dalam membudidayakan tanaman ini ada tahapan untuk
mengembangkanya diantaranya yaitu:
· Pembibitan
dari rimpang
· Penaman
dalam media dapat berupa polybag, karung
· Pemupukan
tanaman dengan menggunakan NPK dan pupuk kandang
· Pemanenen
dengan mengetahui ciri panen yaitu memenuhi kriteria
· Tahap
diatas dilakukan dalam paranet
4. PENANGANAN LIMBAH
Untuk limbah seperti dedaunan , rimpang pohon
yang mati, dapat dilakukan untuk kompos dan dijadikan pupuk organic bagi
tanaman yang lain.
Selain itu, sisa media yang setelah digunakan dapat
diolah kembali sebagai media baru kembali dengan perlakuan khusus.
5. HRD dan KEPEGAWAIAN
·
Daerah lokasi usaha : Sekitar magelang
·
Proses mempersiapkan kepada pelanggan : Dalam bentuk bibit jahe, bibit rimpang
dan jahe konsumsi
·
Kebutuhan tenaga kerja : 1orang.
·
Kualifikasinya
a) Umur antara 20-30
tahun.
b) Pendidikan minimal
SMA/Sederajat.
c) Sehat jasmani dan
rohani.
d) Mempunyai etos
kerja yang tinggi.
e) Mempunyai tanggung
jawab dan jujur.
·
Peralatan kerja yang dibutuhkan : selang air, penyemprot pupuk, gunting.
·
Bahan – bahan baku yang digunakan : bibit tanaman, polybag, arang
sekam, kebutuhan pupuk NPK dan pupuk kandang
·
Jadwal memulai usaha : senin – sabtu pukul 08.00 – 16.00,
hari jumat dan sabtu hingga pukul 13.00.
6. PRODUK HASIL OLAHAN
DAN SASARAN PEMAKAI LOCAL/EKSPORT.
·
Jasa / produk yang akan dipasarkan : Tanaman jahe
·
Profil para konsumen yang akan dituju :
a) Individu
b) Keluarga
c) Perusahaan
7. SYSTEM PEMASARAN
PRODUK/JASA
·
Potensi pasar
a) Lokasi daerah
pemasaran : Temanggung-Semarang.
b) Jumlah potensi
pemasaran
1.
Individu :
5 tanaman.
2.
Keluarga : 15
tanaman.
3. Instansi
: 30 tanaman.
5.
Organisasi : 50 tanaman.
1. Biaya yang saya keluarkan
meliputi :
- Karung
: 100 karung x Rp. 600,- = Rp. 60.000,-
- Pupuk Bokashi
:
= Rp. 50.000,-Karena saya belum mempunyai
limbah ternak sendiri, jadi terpaksa saya beli dulu kotoran ternak.
- Bibit Jahe
: 100 karung x Rp. 1.000 = Rp.100.000,-
- Pupuk NPK = Rp.90.000,-
- Ongkos kerja : Gratis, kerjain aja dulu sendiri.
Kalaupun minta bantuan, mungkin cukup keluar uang Rp.100.000 untuk
pengerjaan membuat campuran tanah dan memasukkan ke dalam karung
- Lain-lain atau tidak
terduga
= Rp.500.000,-
- TOTAL Biaya yang sudah dan akan saya
keluarkan = Rp. 800.000,-
2. Hasil Penjualan Jahe
Merah
Berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari
petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per
karung atau polybag dengan cara di atas dapat mencapai 10-15 kg/karung.
Bahkan ada diantara salah seorang mitra dapat mencapai produksi 20 kg/karung.
Di sini, saya berandai-andai panen per karung anggap saja hanya mencapai 5
kg/karung. Jadi perkiraan total hasil panen 100 karung x 5 kg = 500 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000 – Rp.15.000,- tergantung pembeli dan kualitas
tentunya. Saya berandai lagi di sini, harga jual yang akan saya perolehanggap saja rendah yaitu Rp. 6.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal
Rp.8.000,-/kg).
- Hasil penjualan : 500 kg x Rp. 6.000 = Rp.
3.000.000,-
Keuntungan
atau laba : Rp. 3.000.000,- – Rp. 800.000,- = Rp. 2.200.000,-
Parameter kelayakan usaha : B/C rasio
: 2,200,
B/C
ratio menunjukkan angka di atas 1, ini menandakan usaha budidaya
jahe merah masih termasuk layak.